Selasa, 23 Maret 2021

K3 Konstruksi: 3 Perlengkapan Penting Bekerja di Ketinggian dan Tutorial Aman Memakainya


Menurut Kemnaker (2015), jumlah kecelakaan yang dirasakan karyawan konstruksi relatif tinggi, yakni 31,9% dan 26% dari keseluruhan kecelakaan karena jatuh dari ketinggian. Sepatu Safety proyek Terbaik bisa menjadi patokan untuk kamu sebelum membeli.


Pekerjaan konstruksi sebagai salah satunya bidang industri yang mempunyai resiko tinggi dan menyumbangkan kecelakaan kerja yang lumayan tinggi. Komplikasi penerapan project konstruksi yang mengikutsertakan karyawan, perlengkapan kerja, dan material dalam skala besar menjadi sumber berlangsungnya kecelakaan kerja. Diantaranya ialah kecelakaan kerja pada ketinggian.


Kecelakaan kerja pada ketinggian yang dirasakan beberapa karyawan baik di bidang konstruksi atau operasional susunan, masih memprihatinkan karena jumlah kasusnya besar. Menurut Federasi Rope Access Indonesia (ARAI), kecelakaan kerja pada ketinggian tempati posisi nomor dua terbesar sesudah kecelakaan jalan raya. Kecelakaan kerja di ketinggian di bidang konstruksi ini lebih banyak terjadi di saat pembangunan gedung atau pekerjaan konstruksi layang.


Sebenarnya ada banyak bahaya bekerja pada ketinggian, yaitu jatuh, tergelincir, terganjal, dan keruntuhan material di atas. Dari bahaya-bahaya itu, factor paling besar pemicu cidera serius dan kematian di bidang konstruksi ialah jatuh dari ketinggian.



Dikutip republika.co.id, Kementerian Ketenagakerjaan menulis jumlah kecelakaan kerja yang dirasakan karyawan konstruksi relatif tinggi, yakni 31,9% dari keseluruhan kecelakaan. Jatuh dari ketinggian (26%), terbentur (12%), dan terkena (9%). Sementara secara global, data International Labour Organization (ILO) tahun 2015 mengatakan, dari 142 kematian karena kecelakaan kerja, pemicu intinya ialah jatuh dari ketinggian sejumlah 45%. sepatu proyek harus di gunakan sesuai standart kerja.


Kasus umum yang banyak terjadi salah satunya jatuh dari tangga, jatuh karena tidak memakai alat perlindungan jatuh/tidak memakainya secara benar, atau jatuh karena lakukan pekerjaan di atas perancah.


Kecelakaan ini umumnya dikuasai karyawan sementara yang serupa sekali tanpa pengalaman, meremehkan keutamaan pemakaian alat perlindungan diri (APD), tidak patuhi proses keselamatan, dan kurang perduli pada keamanan.


3 Perlengkapan Penting Bekerja di Ketinggian, Bagaimana Langkah Memakainya dengan Betul?

Pekerjaan konstruksi memerlukan rangkaian perlengkapan khusus untuk bekerja pada ketinggian dan itu memerlukan pengecekan dan perawatan supaya perannya masih maksimal. Baik tangga, perancah, dan alat pelindungan jatuh perorangan sebagai jantung dari program keselamatan bidang konstruksi yang bagus.


Supervisor atau pengawas lapangan perlu menimbang untuk tingkatkan praktek keselamatan saat memakai perlengkapan-peralatan ini.


1. Tangga

Jatuh dari ketinggian sebagai pemicu khusus kematian beberapa karyawan konstruksi dan kontraktor dan pemakaian tangga yang tidak pas sebagai pemicu khusus jatuh dari ketinggian.


Kekuatan cidera karena pemakaian tangga memang termasuk tinggi khususnya di bidang konstruksi, baik karena jatuh dari tangga, tangga roboh atau tergelincir saat naiki anak tangga.


Pemicu khusus kecelakaan saat pemakaian tangga, salah satunya:


Keadaan tangga telah hancur atau cacat.

Status peletakan tangga kurang tepat.

Tangga ditaruh pada permukaan yang kotor, licin, atau mungkin tidak rata.

Karyawan tidak patuhi proses keselamatan memakai tangga.

Pemakaian tangga yang tidak pas jadi pemicu khusus jatuh dari ketinggian pada pekerjaan konstruksi. Karena itu, tiap karyawan harus pahami proses keselamatan memakai tangga secara benar.


Keselamatan tangga mengikutsertakan pengecekan, penyiapan, langkah naiki/menuruni tangga secara benar, dan alasan yang berhati-hati mengenai resiko penyimpangan tangga. Ingat-ingatlah panduan keselamatan pemakaian tangga pada pekerjaan konstruksi berikut:


Tentukan tangga yang sesuai tipe pekerjaan yang dilaksanakan.

Check elemen yang lembek atau hancur pada anak tangga, pijakannya, pegangan, penguat skrup yang raib, engsel, baut, mur dan piranti keras yang lain. Bila Anda mendapati kerusakan pada tangga, adukan ke atasan dan pasang rambu jika tangga tidak bisa dipakai atau sedang diperbarui.

Baca dan turuti cap atau tanda peringatan saat sebelum Anda naik dan beraktivitas.

Taruh tangga pada permukaan yang konstan, rata, bersih, tidak licin, dan di tempat bebas dari masalah jalan raya kendaraan.

Pakai barikade perlindungan/guard untuk menahan peluang tertabrak. Kunci atau berikan palang tiap pintu dekat tangga yang jika terbuka ke arah ke Anda.

Berdirikan tangga dengan perbedaan pojok 4:1, maknanya bila tangga disandar pada dinding dengan tinggi 4 mtr., karena itu jarak kaki tangga dengan dinding ialah 1 mtr.. Juga bisa berdirikan tangga dengan pojok 75° atau bisa kurang, seandainya ada penunjang di bagian bawah tangga.


Menghadaplah ke tangga saat naik atau turun.

Pakai sistem 3 titik pijak (3- points kontak) saat naik atau turun tangga. 3 titik pijak maknanya 2 kaki bertumpu dengan 1 tangan berdasar pada anak tangga dan satu tangan bergerak menyikapi tangga atau 2 tangan berdasar pada anak tangga dengan 1 kaki bertumpu dan kaki lain bergerak meraih tangga.

Ujung tangga agar lebih tinggi seputar 1 mtr. di atas lantai kerja.

Selalu berdiri menghadap tangga dengan tangan menggenggam anak tangga. Tidak boleh bekerja di sisi kiri atau kanan.

Tidak boleh memakai tangga sebagai jembatan.

Tidak boleh menempatkan tangga pada kotak, tong, atau benda yang lain tidak konstan untuk memperoleh tinggi tambahan.

Tidak boleh memaksain lakukan pekerjaan dengan status tangga yang jauh dari object yang Anda lakukan. Mengatur kembali status tangga lebih dekat sama pekerjaan

Tidak boleh mengalihkan atau geser tangga sementara karyawan atau perlengkapan masih ada dalam tangga.

Jauhi peluang terpeleset karena licin, check anak tangga dan sol sepatu Anda pada ada beberapa bahan yang licin.

Pakai alat perlindungan jatuh saat memanjat jika dibutuhkan.

Jauhi bawa barang dengan beban berlebihan saat naiki/menuruni tangga. Check info kemampuan beban maksimal tangga apabila bawa perlengkapan, pakai tas atau tools belt yang mempermudah saat naik/turun tangga.

Jauhi memakai tangga atau tahap ladders untuk beberapa tugas berat atau dalam waktu panjang, karena semestinya perlengkapan itu cuman dipakai untuk pekerjaan enteng dan waktu pendek (maksimal 30 menit pada satu waktu).


2. Full Bodi Harness

Untuk Anda yang bekerja di bidang konstruksi pasti sudah akrab dengan pemakaian full bodi harness. Full bodi harness berperan sebagai alat perlindungan jatuh perorangan saat bekerja pada ketinggian dan pemakaiannya lebih disarankan dibandingkan safety belt terlebih bila Anda bekerja pada ketinggian lebih dari 1,8 mtr..



Rambu K3 APD Full Bodi Harness

Ini karena full bodi harness mempunyai kelebihan dengan tali pengaman yang dapat membuat perlindungan semua badan karyawan hingga peluang cidera karena hentakan saat jatuh benar-benar kecil. Sayang walau faedahnya besar sekali sebagai alat perlindungan jatuh, ada banyak karyawan yang meremehkan pemakaiannya, dimulai dari langkah pemakaian, pengecekan, sampai perawatannya. Pemicunya bisa disebabkan minimnya pengetahuan, training, atau pengalaman karyawan.


Saat Anda bekerja pada ketinggian, ada langkah-langkah penting yang perlu Anda lihat saat memakai full bodi harness:


Pegang sisi D-Ring pada full bodi harness dan goyangkan secara perlahan-lahan, yakinkan tidak ada webbing/tali yang terpelintir dan pengencangnya (chest strap) terbuka

Pegang tali pundak (shoulder strap) dan masukan tangan satu-satu ke tali. Yakinkan D-Ring ada dalam sisi belakang tubuh Anda, persisnya pada bagian punggung (di antara tulang belikat)

Ambil dan mengencangkan tali kaki (leg strap), lalu kenakan/sambungkan pada buckle. Untuk tipe quick connect buckle, Anda akan dengar bunyi "click", bila buckle telah dipasang secara benar. Mengatur lingkar tali pada kaki seperti kenyamanan Anda. Yakinkan tali kaki tidak terganti

Kenakan tali dada (chest strap) dan sambungkan tab buckle pada receptor sampai kedengar bunyi "click"

Yakinkan dengan tangan jika full bodi harness telah dipasang betul dan tidak ada tali yang terpelintir

Diamkan orang yang kapabel mengecek full bodi harness dan menempatkan lanyard pada D-Ring (jika dibutuhkan).

Full bodi harness harus dicheck secara visual saat sebelum dipakai, termasuk alat perlindungan jatuh yang lain seperti lanyard dan lifeline. Pengecekan perlengkapan secara periodik oleh orang yang kapabel untuk memeriksa kerusakan harus dilaksanakan minimal tiap enam bulan dan saat sebelum mengawali pekerjaan pada ketinggian. Yakinkan full bodi harness yang Anda pakai sesuai standard dan peraturan yang berjalan, seperti Permenaker No.9 Tahun 2016, OSHA 1926.502, ANSI Z359, CSA Z259, dan lain-lain.


3.Perancah


Menurut Occupational Safety and Health Administration (OSHA), diprediksi seputar 2,3 juta karyawan konstruksi lakukan pekerjaan yang terkait dengan perancah. Dengan demikian, banyak pula karyawan yang mempunyai potensi alami beberapa bahaya berkaitan perancah seperti jatuh, terkena jatuhan benda, dan tersengat saluran listrik.


Poster K3 Panduan Aman Bekerja dengan Perancah


Berikut sejumlah kekuatan bahaya dalam pemakaian perancah:


Robohnya semua atau beberapa unit perancah karena ketidakberhasilan elemen atau beban berlebihan yang menyebabkan karyawan jatuh atau terjerumus

Jatuh dari ketinggian karena kurang kuatnya papan lantai kerja

Terkena beberapa benda jatuh dari perancah dan mencederai karyawan yang ada dalam bawah

Tergelincir dan jatuh karena lantai kerja yang kotor dan licin

Tersengat saluran listrik (electrocution).

Dengan adanya banyak karyawan yang mempunyai potensi terserang bahaya saat memakai perancah, karena itu implementasi keselamatan pemakaian perancah perlu jadi fokus utama.


Perancah harus terpasang oleh karyawan yang pakar di bawah pemantauan orang yang kapabel dan perancah sudah dicheck secara benar saat sebelum dipakai. Perancah yang seperti dan aman harus disiapkan untuk semuanya pekerjaan beresiko tinggi saat bekerja pada ketinggian.


Berikut panduan saat memakai perancah:


Yakinkan karyawan telah memperoleh training berkenaan pemakaian perancah yang pas dan pengaturan bahaya saat bekerja di atas perancah, pemakaian alat perlindungan jatuh, dan apa yang perlu dilaksanakan jika ada pengubahan pada tempat kerja atau tipe perancah.

Scaffolder atau pengawas mengecek dan pastikan perancah pada keadaan aman saat sebelum dipakai

Lantai kerja, sisi deck, dan pagar pengaman telah dipasang dan pada keadaan aman

Pakai alat tolong untuk mengalihkan material dari bawah ke atas

Pakai tangga yang telah dipasang kuat dan kuat untuk naik dan turun dari perancah

Pakai alat perlindungan diri (APD) seperti helm, sepatu keselamatan dan full bodi harness.

Lihat rekanan kerja yang bekerja di atas atau di bawah Anda setiap waktu. Bila Anda menyaksikan ada sesuatu hal yang tidak sesuai dengan proses atau ketidaknormalan pada perancah, hentikan pekerjaan Anda dan adukan pada atasan.

Check semua elemen alat perlindungan jatuh yang dipakai, meliputi harness (webbing, D-ring, buckle), lanyard, dan lifeline.

Tidak boleh bawa barang berlebihan saat naiki perancah

Tidak boleh memakai pengait silang (cross bracing) saat naik/turun dari perancah

Tidak boleh bekerja di atas perancah saat cuaca jelek

Tidak boleh simpan bahan atau perlengkapan pada pagar pengaman.

Tidak boleh bekerja dekat lajur saluran listrik terkecuali Anda terbiasa dan berkuasa melakukan.

Penting!


Amankan seluruh bahan atau perlengkapan dari lantai kerja saat sebelum mengalihkan perancah.

Pakai pengunci roda setiap waktu jika perancah sedang tidak bergerak beralih.

Tidak ada seorang juga yang naiki perancah saat bergerak dipindah.

Dilarang menempatkan, membedah, atau meninggikan perancah terkecuali memperoleh ijin dan dipantau oleh pengawas yang berkuasa.

Dilarang memakai perancah yang masih belum dikasih scafftag

Beberapa jenis scafftag untuk perancah:


Tanda hijau : aman

Tanda kuning: aman dengan persyaratan (perlu tambahan alat pengaman lainnya)

Tanda merah: tidak aman (perancah jangan dipakai)



Panduan Singkat Bekerja di Ketinggian


Jika memungkinkannya, minimalkan lakukan pekerjaan pada ketinggian dan melakukan pekerjaan sebanyak-banyaknya di ground tingkat (permukaan tanah). Tetapi, kalau sudah tidak ada alternatif lain dan harus terpaksa bekerja pada ketinggian, karena itu fokus setelah itu bagaimana membuat perlindungan karyawan supaya tidak jatuh dari ketinggian.

Yakinkan pekerjaan diperkirakan secara benar, dipantau, dan dilaksanakan oleh beberapa orang yang kapabel dan bersertifikasi dengan ketrampilan, pengetahuan, dan pengalaman untuk lakukan pekerjaan itu.

Ketahui fall protection rencana yang direncanakan perusahaan.

Yakinkan karyawan telah mempunyai Surat Ijin Kerja untuk bekerja pada ketinggian.

Yakinkan perlengkapan kerja yang dipakai sesuai tipe pekerjaan pada ketinggian yang bakal dilaksanakan, konstan, dan lumayan kuat untuk pekerjaan, dipiara dan dicheck dengan teratur.

Pakai alat perlindungan jatuh saat bekerja pada ketinggian. Yakinkan Anda memakai alat perlindungan jatuh secara benar dan perlengkapan pada keadaan baik.

Buat rencana responsif genting dan proses pengamanan sebagai perlakuan penjagaan jika terjadi keadaan genting saat bekerja pada ketinggian.

Taati proses aman bekerja pada ketinggian.


Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar