Kamis, 17 Mei 2018

Evakuasi saat kebakaran di gedung bertingkat


sepatu safety - Pengertian Prosedur Evakuasi Kondisi Darurat Kebakaran
Sebelumnya masuk pada keterangan Prosedur Evakuasi Kondisi Darurat Kebakaran, baiknya kita perhatikan terlebih dulu tentang beberapa jenis Kondisi Darurat yang ada.

Kondisi darurat yaitu peristiwa/kondisi/keadaan tidak normal yang terjadi dengan mendadak yang mengganggu kegiatan perseorangan, grup, ataupun lingkungan dan kegiatan itu harus ditanggulangi dengan selekasnya. Kondisi darurat ini dapat beralih jadi bencana yang menyebabkan banyak korban dan rusaknya material.

Type Kondisi darurat Natural hazard (Bencana Alamiah) misalnya Banjir, Kekeringan, Angin topan, Badai, Gempa, Petir, Tsunami dsb.

Sedang Technological Hazard (Kegagalan Tehnis) misalnya yaitu Pemadaman listrik. Bendungan bobol, Kebocoran nuklir, Momen Kebakaran/ledakan, Kecelakaan kerja/lalulintas.

Sedang type kondisi darurat beda yang disebabkan oleh jalinan sosial manusia seperti huru hara perang, kerusuhan, demo anarkis dsb.

Namun yang kami ulas di sini yaitu bagaimana caranya evakuasi saat terjadinya kebakaran di gedung bertingkat tempat kamu bekerja atau tempat kamu tinggal.

" Technological Hazard (Kegagalan Tehnis) misalnya yaitu Pemadaman listrik. Bendungan bobol, Kebocoran nuklir, Momen Kebakaran/ledakan, Kecelakaan kerja/lalulintas.. ”
Cara evakuasi saat kebakaran di gedung bertingkat
Evakuasi di gedung bertingkat yaitu penting. Alasannya simpel : untuk menyelamatkan jiwa dengan aman. Agar dapat melakukan evakuasi dengan aman, maka diperlukan latihan tanggap darurat gedung (sering dimaksud latihan evakuasi). Latihan ini senantiasa dikondisikan mendekati kondisi darurat yang sesungguhnya.

Maksudnyaadalah untuk tingkatkan ketenangan ketika melakukan sistem evakuasi ketika peristiwa yang sesungguhnya, misalnya peristiwa gempa bumi, atau kebakaran. Diluar itu, kita jadi lebih perduli dan sadar juga akan pentingnya keadaan tempat kerja, dan sekitar tempat kerja dan tingkah laku kerja yang aman, yang buat kita dapat bekerja dengan aman (selamat) dan nyaman.

Berikut saya berikan cara evakuasi di gedung bertingkat berdasar pada type kondisi daruratnya, dan sedikit tips evakuasi yg tidak kalah penting. Langkah tersebut praktis dipakai saat latihan evakuasi, dan termasuk best practice mereka yang bekerja terutama di industri migas dan berkantor di gedung bertingkat. Sumbernya dari prosedur evakuasi di gedung bertingkat yang sudah diperkembang dan safety briefing.

KEADAAN DARURAT : KEBAKARAN. Diikuti dengan bunyi alarm, dan pengumuman dari Gedung tentang kondisi darurat kebakaran. Yang dilakukan yaitu :
1. TETAP TENANG. Makin kita tenang, makin kita dapat berfikir dan tanggap. Ikuti latihan tanggap darurat ditempat kerja semasing atau di sarana umum yang lain (atau bahkan juga di rumah), dapat buat kita makin tenang dan tahu apa yang perlu dilakukan.

2. PADAMKAN API BILA TERLATIH. Apabila lihat api, selekasnya berikan orang paling dekat di sekitar kamu. Dan jika kamu terlatih memakai alat pemadam api enteng (APAR), maka raihlah APAR paling dekat dan padamkan api itu. Mintalah orang yang lain yang paling dekat dengan kamu untuk menghubungi petugas sekuriti atau petugas tanggap darurat ketika kamu memadamkan api. Apabila tidak terlatih, selekasnya berikan orang paling dekat di sekitar kamu dan menjauhlah dari sumber api. Orang paling dekat (yang terlatih), petugas sekuriti maupun petugas tanggap darurat juga akan memadamkan api itu.

3. BERKUMPUL DI AREA LOBI LIFT LANTAI, dan tetaplah tenang.

4. TIDAK MENGGUNAKAN LIFT. Walau berkumpul di ruang lobi lift, kamu DILARANG memakai lift. Tingkah laku berisiko jika masih tetap memakai lift saat kebakaran, saat gempa, atau saat gedung belum juga menyebutkan lift aman untuk dipakai! Di gedung yang ikuti standard keselamatan gedung bertingkat, lift orang tidak dioperasikan ketika kondisi darurat. Lift barang –karena peruntukannya untuk barang–punya disain tehnis yang lebih kuat. Saat kondisi darurat, hanya dipakai untuk mengevakuasi mereka yang alami masalah kesehatan, ditemani oleh petugas evakuasi gedung dan lantai. Pemakaian lift barang berada dibawah pengawasan penuh tim tanggap darurat dari Gedung.

5. IKUTI PETUNJUK PETUGAS TANGGAP DARURAT. Nah, kamu mujur jika saat kondisi darurat, ada petugas tanggap darurat lantai yang menuntun kamu. Biasanya, mereka memakai rompi warna merah, hijau, atau band-aid berwarna di lengannya. Sangat mudah untuk dikenali dan disuruhi pertolongan. Petugas akan tidak mengijinkan kita untuk meninggalkan barisan di lobi lift sampai instruksi itu diberi. Saat itu, petugas dan komandannya menanti instruksi dari Gedung –apakah dilakukan evakuasi atau tetaplah ditempat.

6. EVAKUASI LEWAT TANGGA DARURAT. Alur barisan ikuti besar ruangan tangga darurat, ada yang berbaris 2-2, ada yang cukup satu barisan. Ikuti saja instruksi Komandan tanggap darurat (floor warden). Pekerja/tamu wanita di barisan paling depan, dibarengi oleh pekerja lelaki. Di barisan paling depan, ada petugas pemadam api (fire warden/fire suppressor) dan petugas kesehatan (first aider). Di barisan paling belakang, ada juga ke-2 petugas itu, plus Komandan petugas. Selama berbaris, TETAP TENANG.

7. BERJALAN TERTIB, TIDAK BERLARI. Ketika menuruni tangga darurat, berjalanlah menuruni tangga darurat dengan teratur, cepat, tapi tidak lari. Tingkah laku kamu yang terburu-buru, berteriak-teriak, dan menyusul orang dimuka kamu, dapat buat cemas orang yang lain. Yang bisa terjadi yaitu terwujud kerumunan masal bergerak amat cepat, yang sama-sama berebut menuruni tangga darurat, sama-sama mendorong, lalu ada yang terjatuh, lemas, dan terinjak-injak. Korban yang terdaftar yaitu beberapa besar datang dari korban dari tangga darurat yang terinjak-injak dan lemas. Oleh karena itu, TETAPLAH DI DALAM BARISAN, DAN IKUTI PETUGAS TANGGAP DARURAT.

8. BERJALAN MENUJU MUSTER POINT (TEMPAT BERKUMPUL). Ikuti saja orang yang jalan dimuka kamu. dan petugas tanggap darurat. Tetaplah dalam barisan.

9. LAPORKAN DIRI ANDA PADA SAAT PENGHITUNGAN ORANG (HEAD COUNT). Petugas juga akan mengabsen beberapa nama orang yang turun dengannya. Fungsinya yaitu untuk meyakinkan tak ada beberapa orang yang ketinggalan di gedung.

10. TETAP DI MUSTER POINT. Di muster point, petugas tanggap darurat menanti instruksi dari petugas Gedung apakah Gedung sudah aman atau masih tetap beresiko untuk dimasuki. Jika dinyatakan sudah aman, petugas juga akan mempersilahkan kamu untuk kembali pada gedung.

PENTING :
Di dalam sistem evakuasi diatas, jika alami masalah kesehatan (keringat dingin, sesak napas, pusing, sakit kepala, mual, muntah), maka pisahkan diri dari barisan dan TENANGKAN DIRI ANDA. Panggillah petugas first aider atau orang paling dekat di sekitar kamu. Petugas first aider juga akan menentramkan kamu. Kamu akan tidak ditinggal oleh petugas.

Bila temukan ada orang yang pingsan, selekasnya panggil petugas first aider atau petugas tanggap darurat yang lain. Ke-3 petugas (first aider, fire suppressor, floor warden) memiliki ketrampilan memadamkan api dan memberi first aid. Namun, jika kamu terlatih untuk membantu orang yang pingsan, maka kerjakan pertolongan pertama dan tetaplah tenang. Minta orang paling dekat di sekitar kamu untuk menyebut petugas tanggap darurat.

Hindari membawa beberapa barang yang dapat menghalangi sistem evakuasi diri kamu DAN diri orang yang lain. Prioritas utama yaitu jiwa, bukanlah materi. Didalam sistem evakuasi, kita diinginkan sekali untuk sama-sama melindungi ketenangan dan buat tenang orang yang lain. Bawaan barang yang besar dapat buat orang yang lain tidak tenang karena sistem menuruni tangga darurat jadi lebih lama, belum juga resiko tertimpa barang itu (apabila barang mendadak jatuh).

Kita tidak sempat inginkan musibah kebakaran terjadi, namun sekurang-kurangnya bila kita mengerti Prosedur Evakuasi Kondisi Darurat Kebakaran maka kita juga akan dapat ambil beberapa langkah dan ketentuan yang tepat sesuai prosedur bila suatu saat terjadi kebakaran di lingkungan yang kita tinggali.

Related Articles

0 komentar:

Posting Komentar