Scarf, Shawl, Stola, Pashima, Selendang dan Bandana
Mengenai Scarf, Shawl, Pashmina, Stola, Selendang dan Bandana?
Arti dalam fashion memanglah terkadang membingungkan. Di Indonesia, rasa-rasanya, skarf (scarf) - Scarves, syal (shawl), pasmina, stola, itu semuanya mengacu ke benda yang sama, apakah benar demikian?
Pashmina, Shawl, Scarf, Scarves, Stola telah ada mulai sejak jaman jaman dulu, bahkan juga dari jaman peradaban kuno, mereka menggunakannya untuk beragam kebutuhan. Pashmina, Shawl, Scarf, Scarves yaitu punya semuanya kelompok, dan dapat digunakan siapa saja, anak anak, wanita, pria, bangsawan, rakyat umum, dari agama apa pun. Tetapi dalam perubahannya, terlebih di Indonesia digunakan sebagai alternatif berkerudung, kreasi hijab modern.
Pengertian kain scarf, stole (stola) dan shawl yaitu sehelai kain yang digunakan dileher, kepala atau pundak, dengan maksud untuk berikan rasa hangat, fashion, atau argumen religius. Yang membedakannya terdapat pada ukurannya
- Scarf, ukurannya 30×150 cm.
- Shawl, ukurannya 90×200 cm
- Stole, ukurannya 70×200 cm
Scarf, Scarves sebagai penambah style berbusana/fashion dapat dipakai untuk pelengkap style casual ataupun resmi, diikat di leher, diselempangkan di bahu, dibuat pita di leher dan sebagainya.
Tetapi sebenarnya, shawl diadopsi dari kebiasaan baju khas warga Kashmir yang menyebutkan secarik kain segitiga simpel itu dengan nama shal. Shawl Kashmir hanya mengetahui satu warna saja.
Shawl dengan tampilan kian lebih satu warna dimaksud tilikar. Jika diimbuh pemanis berbentuk bordir, shawl jenis ini jamak dimaksud ameli.
Manfaat shawl saat itu terkecuali sebagai penahan dingin juga digunakan sebagai pelengkap baju, terkecuali tunjukkan lambang tertentu. Tallit, shawl yang digunakan golongan Yahudi saat upacara atau saat mereka memanjaatkan doa.
Shawl jenis ini masihlah dipakai sampai detik ini. Untuk gampangnya, saksikan stola yang lengkapi baju Paus saat memimpin upacara keagamaan. Dalam perjalanannya lalu shawl Kashmir ini diadopsi jadi pelengkap adibusana di Eropa barat paro era 19. Bahan sutera yang lalu digunakan untuk membuat shawl cantik di produksi China, menandai shawl muka baru di era itu. Shawl jenis itu di kenal sebagai shawl China, tetapi perempuan Spanyol menyebutnya mantones de Manila. Itu karena beberapa ribu lembar shawl produksi China dibawa ke Spanyol memakai kapal laut dari pelabuhan di Manila. Dari sinilah lalu shawl menguasai garis style perempuan dunia, dari Jerman sampai Amerika Latin. Shawl, scarf atau stola mewarnai di wajah fashion dunia medio 1865 sampai 1870.
Pada gilirannya, golongan gypsi di Andalusia dan Madrid mengambil shawl sebagai ciri khas baju mereka. Kebiasaan berbusana yang tetaplah bertahan sampai hari ini. Spanyol sendiri pada akhirnya mempunyai shawl bikinan sendiri dengan ciri khas imbuhan bordir sebagai pemanisnya. Shawl Spanyol yang dimaksud gitanas itu uniknya diadopsi dari shawl golongan gypsi Andalusia. Untuk gampangnya, gitanas acap dipakai sebagai kostum pertunjukkan di panggung-panggung opera. Dalam berwajah saat ini, shawl sukses menyatu jadi bagian tidak terpisahkan dari putaran model. Shawl tetaplah layak dipakai dimana saja dan setiap saat.
Stole ada yang mengakrabinya sebagai stola. Tidak sedikit yang menamainya shawl, terkecuali scarf dan phasmina. Banyak perempuan Indonesia mengenalnya sebagai selendang. Apa pun namanya, kain dengan bermacam motif, bahan dan ukuran itu acap disandang perempuan dalam beragam style dan acara.
Terkadang stola sebatas disampirkan di satu pundak dan membungkus beberapa lengan. Atau tutup dua bahu telanjang perempuan saat mereka kenakan gaun off shoulder. Stola, dapat juga jadi pemanis tampilan saat diselipkan dibawah kerah baju. Tetapi, saat diikatkan di tali tas, kehadiran stola sungguh artistik. Untuk pembelian pashminah, stola bisa ke jilbab online. karena mengefesiensikan waktu.
Kehadiran stola sendiri di kenal awal era 19 di pusat style dunia, Prancis dengan nama shawl. Sebagai pelengkap fashion, bentuk stola teramat simpel. Manfaatnya saat itu lebih untuk menutupi bahu, tubuh bagian atas dan lengan. Seringkali dipakai sebagai pelindung kepala. Bentuk segitiga simpel banyak di kenal saat itu.
Lantas bagaimana dengan Pasmina? Arti ini mengacu pada tipe kain wol cashmere dan semuanya kain yang terbuat berbahan itu. Pasmina datang dari kata pashm (Persia) yang bermakna wol.
Pashmina atau pashm yaitu jenis serat alami yang dipintal dari bulu domba liar yang hidup di pegunungan Asia. Satu diantara serat ‘berkelas’ ini berbentuk tidak tebal, lembut, enteng namun efisien melindungi badan dari udara dingin. Awalannya pashmina kerapkali dipintal dalam bentuk kain panjang bermotif Paisley, hingga sebutan pashmina juga sama dengan bentuk itu. Pashmina sendiri dapat berguna sebagai kerudung.
Pashmina datang dari bhs Persia yang bermakna kain wool. Bahan kain pashmina sendiri berasal berbahan yang dimaksud Kashmir. Oleh karenanya, apabila Anda temukan pashmina dengan harga condong mahal, umumnya terbuat dari kashmir asli. Ada pula yang telah digabung dengan sutra. Memiliki bentuk panjang seperti selendang kerudung dan terkadang mempunyai motif yang artistik dan hangat dipakai, hingga banyak yang menyenanginya.
Pashmina wool adalah pashmina paling baik dan paling halus dan elegan yang aslinya dari Himalaya. Serat pashmina mempunyai ketebalan 15-19 mikron hingga membuatnya demikian halus. Dulu kain pashmina dipakai untuk simbol kemewahan, tetapi saat ini pashmina telah jadi beragam benda fashion seperti syal, scarf dan sweater.
Di Indonesia semua jenis kain yang berupa persegi panjang dimaksud pashmina.
Selendang umumnya memiliki ukuran lumayan panjang sekitaran 2, 5-3 mtr.. dahulu umum digunakan beberapa perempuan untuk menggendong bayi-bayi mereka yang umumnya dimaksud selendang miliki motif batik. adalah sebutan untuk kain panjang yang berperan sebagai kerudung (penutup kepala) atau pelengkap style saat kenakan kebaya. Jadi, selendang dapat termasuk juga dalam grup shawl. Sesaat pashmina dapat direka berbentuk selendang atau shawl bermacam bentuk.
Dengan macam bahan kain, dari sutera, organza, chiffon, sampai wool. Memiliki bentuk dapat bermacam. Tidak hanya tiga. Dengan warna tunggal sampai kaya motif. Terkecuali bordir yang diambil sebagai pemanis, juntaian tassel, manik dan payet terkadang ditambahkan sebagai aksen.
Shawl atau dalam bhs Indonesia dimaksud syal yaitu secarik kain yang dapat dililitkan di kepala, leher, pinggang atau sebatas aksesories yang diikat pada tas. Memiliki bentuk dapat beragam jenis : panjang, segitiga atau sisi empat.
0 komentar:
Posting Komentar